Selasa, 21 Maret 2017
Senin, 20 Maret 2017
Sejarah kursi
Kursi yang bisa menjadi tempat duduk bagi kita adalah suatu perabit rumah tangga yang harus ada di rumah kita. Sudah tahukah anda akan kursi ini yang merupakan suatu perabotan rumah tangga yang sudah umum di pakai oleh orang pada abad XVII. Sebelum adanya kursi tersebut orang-orang dahulu menggunakan peti kayu atau potongan kayu yang besar yang di gunakan sebagai tempat duduk. Memang sangat berat untuk di pindahkan dari tempat satu ke tempat lain. Maka dari itu manusia mulai memikirkan suatu benda yang lebih efisien dari itu, hingga pikiran tersebut bisa berbuah menjadi kursi.
Pada pertama kali ditemukan, kursi merupakan simbol kekuasaan dan martabat. Misalnya pada orang-orang Mesir Kuno (3110-1070 SM). Kursi untuk raja terbuat dari mahak, entah itu kayu hitam, gading, atau kayu berlapis emas, di berikan ukiran bagus, lalu dibalut kain mahal atau kulit binatang. Ujung kaki kursi biasanya serupa kaki binatang, lengkap dengan cakar atau kukunya yang berbeda dengan sekarang ini.
Hampir sama dengan Mesir, pada masyarakat Yunani Kuno, (110-400 SM), kursi di gunakan untuk suatu status sosial dari pemiliknya. Hingga akhirnya bangsa Yunani tersebut terus berpikir hingga akhirnya tercipta suatu kursi dengan bentuk yang sangat khas, namanya kursi klymos, kursi tanpa tangan. Dengan kaki melengkung ke depan dan ke belakang seperti huruf C. Sandarannya pun melengkung dan dudukannya terbuat dari tali. Kursi tersebut kembali populer pada awal abad XIX dan XX.
Lebih berbeda lagi dengan kursi pada Romawi kuno (700-400 SM), walaupun banyak yang sudah meniru gaya dari kusri Yunani. Akan tetapi mereka mempunyai suatu ciri tersendiri, karena dalam kursi Romawi ini ada suatu lapisan perunggu dan silver. Bangsa Romawi berhasil membuat kursi semancam dingklik menjadi curule yaitu bangku yang sering diduduki hakim. Curule biasanya dari gabungan kayu dengan gading atau logam yang dicor. Model curule bertahan sampai Abad Pertengahan (400-1300 M).
Di Asia negara seperti Jepang, India dan juga China yang berada pada Dinasti Han (202-200SM) telah menghasilkan suatu perabot yang sangat oriental dan bernilai seni sangat tinggi. Para pembuat kursi Cina terampil sambungkan antar bagian tanpa paku atau pasak, dan jarang sekali mempergunakan lem. Caranya, ujung-ujung di bagian sambungan dipahat dengan sangat terampil, sehingga bisa masuk satu sama lain.
Lalu masa demi masa akhirnya suatu penemuan baru seperti Wol, Pegas, dan juga kain bisa membuat kursi menjadi lebih baik sampai saat ini. Seperti Sofa, Jok dan kursi yang anda gunakan saat ini.
SEJARAH ROBOT DUNIA
Sejarah Robot Dunia
Perkembangan robotika pada awalnya bukan dari disiplin elektronika melainkan berasal dari ilmuwan biologi dan pengarang cerita novel maupun pertunjukan drama pada sekitar abad XVIII. Para ilmuwan biologi pada saat itu ingin menciptakan makhluk yang mempunyai karakteristik seperti yang mereka inginkan dan menuruti segala apa yang mereka perintahkan, dan sampai sekarang makhluk yang mereka ciptakn terssebut tidak pernah terwujud menjadi nyata, tapi matrak menjadi bahan pada novel-novel maipun naskah sandiwara pangung maupun film.
Baru sekitar abad XIX robot mulai dikembangkan oleh insinyur teknik, pada saat itu berbekal keahlian mekanika untuk membuat jam mekanik mereka membuat boneka tiruan manusia yang bisa bergerak pada bagian tubuhnya.
Pada tahun 1920 robot mulai berkembang dari disiplin ilmu elektronika, lebih spesifiknya pada cabang kajian disiplin ilmu elektronika yaitu teknik kontrol otomatis, tetapi pada masa-masa itu komputer yang merupakan komponoen utama pada sebuah robot yang digunakan untuk pengolaan data masukan dari sensor dan kendali aktuator belum memiliki kemmpuan komutasi yang cepat selain ukuran fisik komputer pada masa itru masih cukup besar.
Pada tahun 1920 robot mulai berkembang dari disiplin ilmu elektronika, lebih spesifiknya pada cabang kajian disiplin ilmu elektronika yaitu teknik kontrol otomatis, tetapi pada masa-masa itu komputer yang merupakan komponoen utama pada sebuah robot yang digunakan untuk pengolaan data masukan dari sensor dan kendali aktuator belum memiliki kemmpuan komutasi yang cepat selain ukuran fisik komputer pada masa itru masih cukup besar.
Robot-robot cerdas mulai berkembang pesat seiring berkembagnya komputer pada sekitar tahun1950-an. Dengan semakin cepatya kemampuan komputasi komputer dan semakin kecilnya ukuran fisiknya,maka robot-robot yang dibuat semakin memiliki kecerdasan yang cukup baik untuk melakukan pekerjan-pekerjan yang biasa dilakukan olaeh manusia. Pada awal diciptakaanya, komputer sebagai alat hitung saja, perkembangan algoritma pemrograman menjadikan komputer sebagai instrumentasi yang memiliki kemammpauankemampuan seperti otak manusia. Artificial intelegent atau kecerdasan buatan adalah algoritma pemrograman yang membuat komputer memiliki kecerdasan seperti manusia yang mampu menalar, mengambil kesimpulan dan keputusan berdasarkan pengalaman yang dimiliki.
Sejarah Robotika Jepang
Ketika robot kerap kali mendatangkan pertentangan di negara Barat, karena adanya kemungkinan mereka dapat menggantikan manusia di masa depan atau akan mengakibatkan emosi palsu, masyarakat Jepang secara umum malah memperlihatkan antusiasme tinggi terhadap segala jenis robot. Beberapa manga dan anime seperti astroboy mungkin memiliki konstribusi paling penting dalam pembentukan perspektif positif masyarakat Jepang terhadap robot.
Cikal bakal robot di Jepang telah ada sejak zaman Edo[1603-1867] yaitu sebuah boneka mekanik yang dikenal sebagai Karakuri Ningyo. Robot mulai benar-benar dikembangkan di Jepang sejak tahun 1973,oleh Professor Ichiro Kato dari universitas Waseda.
Asimo
Asimo adalah robot humanoid yang diciptakan oleh Honda Motor Company. Tingginya 130 cm dengan berat 54 kg. Menyerupai astronot kecil yang membawa backpack dan bisa berjalan di atas dua kaki dengan kecepetan 6km/jam. Secara resmi, nama Asimo merupakan akronim dari advance Step in Innovative Mobility. Menurut pernyataan resmi Honda pemberian nama tersebut tidak ada hubungannya dengan nama penulis science fiction dana penemu Three Laws of Robotics, Isaac Asimov.
Selama 2007,telah ada 46 unit Asimo. Per unitnya dibuat dana mendekati satu juta US dolar, dan beberapa unit bisa disewa dengan biaya 166.000 US dolar per tahun. Asimo bisa memberi respon bila namanya dipanggil, menatap wajah seorang yang sedang mengajaknya bicara dan mengenali secara cepat bunyi benda jatuh atau benturan dan menghadap kearah asal suara. Asimo dapat mengenali wajah seseorang, meskipun ia atau orang tersebut sedang bergerak. Asimo dapat mengenali kira-kira 10 orang yang namanya sudah didaftarkan dan dapat memberikan salam kepada pengunjung yang datang dan memberi informasi atas kedatangan seseorang dengan mentransmisikan pesan dan foto pengunjung serta dapat membimbing pengunjung ke tempat yang telah ditentukan.
Actroid
Actroid adalah robot humanoid dengan tampilan menyerupai manusia yang sesungguhnya dikembangkan oleh universitas Osaka dan diproduksi oleh Kokoro Company Ltd.[disvisi animatorik Sanrio] Diperkenalkan pertama kali pada International Robot Exposition tahun 2003 di Tokyo,Jepang.
Banyak produk dengan versi yang berbeda diciptakan setelahnya. Biasanya robot ini dibuat sedemikian rupa sehingga mirip dengan wanita muda keturunan Jepang. Actrod adalah contoh pelopor untuk mesin nyata yang mirip android atau gynoid dalam fiksi ilmiah. Actroid mampu berekspresi seperti mengedipkan mata, berbicara,dan bernafas. Kulit Actroid terbuat dari silicon dan tampak menyerupai kulit manusia asli. Sebanyak 47 sensor penggerak dipasangkan di bagian tubuh atas Actroid sehingga mampu bereaksi secara alami seperti manusia.
Sistem pengindraan Actroid sensor penggerak mampu membuatnya bereaksi cukup cepat untuk melakukan atau menangkis tinju. Namun sejauh ini pergerakan tubuh bagian bawah masih terbatas. Actroid bisa disewa bersama kostumnya untuk memberi salam pada tamu kafe, pusat informasi, kompleks, perusahaan, ataupun museum, dengan biaya 400.000 yen untuk 5 hari termasuk biaya koreografi.
Q-Rio
Q-Rio atau Quest for curiosity adalah nama yang diberikan oleh Sony Dream Robot[SDR] pada robot humanoid yang diluncurkan oleh Sony untuk mengikuti kesuksesan pendahulunya, AIBO. Q-Rio memiliki tinggi sekitar 0,6 meter dengan berate sekitar 7,3 kilogramQ-RIO mampu mengenali wajah dan suara untuk mengingat seseorang.
Sebuah video dalam situs resmi Q-RIO memperlihatkan robot itu sedang berinteraksi dengan anak-anak, Q-RIO bisa berlari dengan kecepatan 23cm/detik AIBO AIBO atau Artificial Intelligence Robot adalah salah satu dari beberapa jenis hewan robotic yang dirancang dan dibuat oleh Sony tahun 1999. Mampu untuk berjalan, mengenali lingkungan sekitarnya dan mengenali perintah dengan menginstall software khusus yang bernama AIBO software, AIBO memiliki kemapuan untuk ‘berkembang’ dari tahapan anak anjing sampai anjing dewasa yang dapat mengenali 100 perintah suara. Tanpa AIBO ware, AIBO hanya bisa menjalankan clinicmode dan hanya bisa melakukan gerakan sederhana.
Sejarah Robotika di Indonesia
Kata “robot” diambil dari bahasa Ceko (Chech), yang memiliki arti “pekerja” (worker). Robotmerupakan suatu perangkat mekanik yang mampu menjalankan tugas-tugas fisik, baik di bawah kendali dan pengawasan manusia, ataupun yang dijalankan dengan serangkaian program yang telah didefinisikan terlebih dahulu atau kecerdasan buatan (artificial intelligence).
Jika sebelumnya robot hanya dioperasikan di laboratorium ataupun dimanfaatkan untuk kepentingan industri, di negara-negara maju perkembangan robot mengalami peningkatan yang tajam, saat ini robot telah digunakan sebagai alat untuk membantu pekerjaan manusia. Seiring dengan berkembangnya teknologi, khususnya teknologi elektronik, peran robot menjadi semakin penting tidak saja dibidang sains, tapi juga di berbagai bidang lainnya, seperti di bidang kedokteran, pertanian, bahkan militer. Secara sadar atau tidak, saat ini robot telah “masuk” dalam kehidupan manusia sehari-hari dalam berbagai bentuk dan jenis. Ada jenis robot sederhana yang dirancang untuk melakukan kegiatan yang sederhana, mudah dan berulang-ulang, ataupun robot yang diciptakan khusus untuk melakukan sesuatu yang rumit, sehingga dapat berperilaku sangat kompleks dan secara otomatis dapat mengontrol dirinya sendiri sampai batas tertentu.
Evolusi Robot Indonesia
Sejauh ini, belum ada data yang dapat memberikan kepastian mengenai kapan robot, sebagai teknologi, mulai dikembangkan di Indonesia. Namun mulai tahun 80-an, kebijakan nasional dalam pengembangan riset teknologi telah memberikan dukungan pada litbang permesinan otomatis dalam rangka mencermati dan menunjang Sumber Daya Manusia Indonesia yang memiliki minat dan kemampuan untuk menguasai teknologi robot. Salah satu wujud konkretnya adalah dikembangkannya sejumlah laboratorium, seperti MEPPO (Mesin Perkakas Teknik Produksi dan Otomatis) yang diprakarsai oleh BPPT bekerjasama dengan ITB, Industri strategis, serta LET (Laboratorium Elektronika Terapan) di LIPI.
Sejak dikembangkannya sejumlah laboratorium tersebut, beraneka macam permesinan otomatis / robot telah berhasil dikembangkan, diproduksi, serta dikomersilkan oleh berbagai industri, baik industri strategis maupun industri lainnya di Indonesia. Bahkan dalam pengembangan robot terbaru saat ini, telah dikembangkan jenis robot yang memiliki kemampuan untuk mengontrol seluruh sistem operasi suatu pabrik.
Sejak tahun 80an, pendayagunaan dan pemanfaatan permesinan otomatis telah dilakukan terutama melalui sejumlah industri strategis, di antaranya: PT PINDAD (sistem, peralatan, dll.), PT LEN Industri (IT, perangkat lunak, komputasi), PT Bharata dan PTBBI(pengecoran presisi untuk membuat bagian-bagian mesin), dll. Di samping itu, PT DI dan PT PAL, yang merupakan pengguna mesin otomatis, telah menguasai pengetahuan mengenai operasionalisasi robot untuk teknologi pesawat terbang dan teknologi perkapalan.
Kontes Robot Indonesia pertama kali diselenggarakan oleh Depdiknas tahun 1990. Sebelas tahun berikutnya, tepatnya pada tahun 2001, salah satu perwakilan dari Indonesia, yaitu tim B-Cak dari PENS-ITS telah berhasil mencapai prestasi yang spektakuler, yakni dengan keluar sebagai Juara Pertama pada Asia Pasific Broadcasting (ABU) Robocon yang diselenggarakan di Tokyo.
Pada tahun 2001 juga, Kementerian Ristek bersama dengan Depdiknas telah mempromosikan juara Kontes Robot Indonesia dalam pameran Ristek tahunan yaitu RITECH EXPO (Research, Inovation, Technology Expo) yang diselenggarakan di Balai Sidang Jakarta. Dalam pameran tersebut terlihat respon positif dan antusiasme dari masyarakat.
Menjelang Kontes Robot Indonesia 2004,Kementerian Ristek bekerjasama denganDepartemen Pendidikan Nasional – Fakultas Teknik Universitas Indonesia telah menyelenggarakan semiloka (seminar dan lokakarya) dengan tema “Peluang dan Tantangan Teknologi Robot di Indonesia”. Semiloka ini diselenggarakan dengan tujuan mempertemukan pihak-pihak yang berkepentingan dalam rangka pengembangan teknologi robot, agar para stakeholders tersebut dapat saling berbagi informasi terbaru dan berbagi pemahaman mengenai isu-isu teknologi robot yang sedang berkembang saat itu. Sasaran yang ingin di capai dengan semiloka ini adalah terdifusinya teknologi robot ke kalangan masyarakat yang lebih luas. Yang menjadi sasaran dalam semiloka tersebut adalah difusi teknologi robot pada kalangan masyarakat yang lebih luas. Dengan diselenggarakannya seminar ini, diharapkan kalangan mahasiswa dapat memperoleh informasi mengenai kebijakan-kebijakan yang telah ditetapkan pemerintah serta kebutuhan industri dalam pemanfaatan dan pendayagunaan robot. Di sisi lain, pihak industri bisa mendapatkan informasi dan gambaran mengenai pemanfaatan dan pendayagunaan robot untuk keperluan dan kepentingan industry, serta prospek dan kemampuan yang para mahasiswa dalam mengembangkan teknologi robot.
Siapakah orang yang kedua menginjak bulan?
Biografi Buzz Aldrin: Orang Kedua yang Mendarat di Bulan
Amazine.co - Online Popular Knowledge
Apollo 11 adalah misi pertama NASA untuk mendaratkan manusia ke bulan.
Apollo 11 diluncurkan pada tanggal 16 Juli 1969 dari Kennedy Space Center di Florida, Amerika Serikat.
Misi ini membawa tiga astronot NASA yaitu komandan misi Neil Armstrong, pilot modul komando Michael Collins, dan pilot modul lunar Edwin Eugene ‘Buzz’ Aldrin, Jr.
Pendaratan Apollo 11 di bulan terjadi pada 20 Juli 1969. Pada tanggal 21 Juli 1969, Armstrong turun dari modul lunar ke permukaan bulan sehingga menjadikannya manusia pertama yang menginjakkan kaki di bulan.
Orang Kedua yang Mendarat di Bulan
Armstrong kemudian diikuti oleh Edwin Eugene ‘Buzz’ Aldrin, yang dengan demikian menjadi orang kedua yang menginjakkan kaki di permukaan bulan.
Berbeda dengan Neil Armstrong yang luas dikenal dunia, lebih sedikit yang mengenal siapa Edwin Eugene ‘Buzz’ Aldrin.
Pada tahun 1988, Aldrin menjadikan nama julukan ‘Buzz’ sebagai nama pertamanya dan dengan demikian menjadi populer sebagai Buzz Aldrin.
Awal Hidup dan Karir Militer
Edwin Eugene ‘Buzz’ Aldrin Jr adalah seorang pilot Angkatan Udara AS dan astronot NASA.
Aldrin lahir pada tanggal 20 Januari 1930, di New Jersey, Amerika Serikat. Dia merupakan lulusan dari Akademi Militer Amerika Serikat di West Point.
Hal tersebut adalah keputusan yang berani karena dia menolak beasiswa penuh yang ditawarkan oleh Massachusetts Institute of Technology (MIT) untuk mengejar karir di militer.
Setelah lulus, Aldrin bergabung dengan Angkatan Udara Amerika Serikat sebagai letnan dua dan akhirnya menjadi seorang kolonel.
Karir di NASA
Pada tanggal 17 Oktober 1963, Aldrin terpilih sebagai bagian dari 1963 NASA Group.
Dia dipromosikan menjadi awak cadangan Gemini 9, setelah kematian Elliot See dan Charles Bassett.
Akhirnya, Aldrin terpilih sebagai pilot Gemini 12 yang merupakan misi terakhir Gemini.
Saat terbesar dalam hidup Aldrin datang di akhir tahun 1960-an ketika dia terpilih sebagai Pilot Modul Lunar untuk Apollo 11.
Dalam misi ini, Aldrin dan Neil Armstrong turun di ke permukaan bulan sedangkan Michael Collins tetap mengorbit di atas.
Rumor menyatakan bahwa Buzz Aldrin seharusnya menjadi orang pertama yang menginjakkan kaki di bulan, tetapi karena posisi dalam modul, Neil Armstrong keluar terlebih dahulu disusul oleh Aldrin.
Rumor lain menyatakan bahwa pada awalnya Aldrin diusulkan menjadi yang pertama keluar, namun dalam sebuah pertemuan antara personel senior NASA di tahun 1969, diputuskan bahwa Armstrong akan menjadi orang pertama yang menginjak permukaan bulan.
Selama di NASA, Aldrin juga menemukan lintasan pesawat ruang angkasa khusus yang dikenal sebagai Aldrin cycler pada tahun 1985.
Kehidupan Setelah Pensiun
Setelah pensiun dari NASA pada tahun 1972, Aldrin kembali ke Angkatan Udara Amerika Serikat, tetapi dalam posisi manajerial.
Bahkan setelah pensiun dari NASA, dia terus mempromosikan eksplorasi ruang angkasa.
Pada tahun 1988, Aldrin menikah dengan Lois Driggs Cannon, yang menjadi istri ketiganya setelah Joan Archer dan Beverly Zile.
Dia menerbitkan dua otobiografi, Return To Earth (1973) dan Desolation Magnificent (2009).
Aldrin menerima berbagai penghargaan baik dari militer meupun NASA.
Beberapa diantaranya adalah Air Force Distinguished Service Medal, Legion of Merit, NASA Distinguished Service Medal, dan NASA Exceptional Service Medal.[]
Sejarah penemuan magnet
Sejarah Dan Penemu Mouse (Tetikus)
Mouse (Tetikus) adalah alat yang digunakan untuk memasukkan data ke dalam komputer selain Keyboard. Tetikus memperoleh nama demikian karena kabel yang menjulur berbentuk seperti ekor tikus
Tetikus pertama kali dibuat pada tahun 1963 oleh Douglas Engelbart berbahan kayu dengan satu tombol. Model kedua sudah dilengkapi dengan 3 tombol. Pada tahun 1970, Douglas Engelbart memperkenalkan tetikus yang dapat mengetahui posisi X-Y pada layar komputer, tetikus ini dikenal dengan nama X-Y Position Indicator (indikator posisi X-Y). Bentuk tetikus yang paling umum mempunyai dua tombol, masing-masing di sebelah kiri atas dan kanan atas yang dapat ditekan. Walaupun demikian, komputer-komputer berbasis Macintosh biasanya menggunakan tetikus satu tombol.
Dr. Douglas C. Engelbart (Sang Penemu Mouse dan Mouse yang diciptakannya dengan berbahan Kayu)
Tetikus bekerja dengan menangkap gerakan menggunakan bola yang menyentuh permukaan keras dan rata. Tetikus yang lebih modern sudah tidak menggunakan bola lagi, tetapi menggunakan sinar optis untuk mendeteksi gerakan. Selain itu, ada pula yang sudah menggunakan teknologi nirkabel, baik yang berbasis radio, sinar inframerah, maupun bluetooth. Saat ini, teknologi terbaru sudah memungkinkan tetikus memakai sistem laser sehingga resolusinya dapat mencapai 2.000 titik per inci , bahkan ada yang bisa mencapai 4.800 titik per inci. Biasanya tetikus model ini diperuntukkan bagi penggemar permainan video.
Sejarah lampu
a. Sejarah Lampu
1. Sejarah Lampu-Lampu Non-Elektrik
]http://s.kaskus.id/images/2014/08/11/7047077_20140811010144.jpg
Sejarah Lampu non Elektrik Yang dimaksud lampu non elektrik adalah lampu yang dapat menerangi tanpa perlumenggunakan energy listrik. Lampu non elektrik pertama kali ditemukan pada tahun70.000 SM.Cara pembuatannya yaitu batu cekung, kerang, ata bahan alami apapun diisi dengan lumut.Lumut tersebut dibasahi dengan lemak binatang dan dinyalakan.Sekitar abad ke 7 SM masyarakat Yunani kuno sudah menggunakan teknologi lamputerakota untuk menggantikan obor. Kata lampu sendiri berasal dari bahasa Yunani
lampas
yang berarti obor
Ini dia Macam Lampu yang Non-Elektrik
1. Lampu minyak.
.
2. Bahan bakar penerangan
2. Sejarah Lampu-Lampu Elektrik
Ini Macam Lampu Elektrik :
3.Lampu Halogen
4.Lampu LED
Pak Shuji Nakamura sebagai penemu LED dengan bahan yang nyaris sudah tidak digubris oleh para peneliti lainnya, Galiun Nitrid (GaN) tahun 1991. Pada tahun 1993, Pak Nakamura kemudian berhasil meciptakan LED biru komersial, menyusul LED berwarna hijau dan putih. Dan pada tahun 1995, Pak Nakamura berhasil menciptakan laser biru. Dengan penemuannya Blue LED (terbaru untuk penopang Blu-Ray PS3 ny SONY itu) ini dinilai telah melakukan revolusi di bidang elektronika dan upaya kepada penghematan enerji.
Melihat latar belakang dan serba serbi penemuannya, maka Pak Nakamura adalah benar2 “inventor sejati” dan orang yang loyal kepada perusahaannya (di awalnya ;-)). Dengan fasilitas seadanya di perusahaan kecil di Tokushima, anggapan ketakadaan prospek bagi materi yang digelutinya, dan di bawah bayang2 persaingan pengembangan diode oleh perusahaan2 besar macam Toshiba, maka keberhasilannya sangatlah mencengangkan. “Jalan sepi” yang dilaluinya, setelah mencapai keberhasilan, hanya diganjar bonus 20 ribu yen saja oleh perusahaannya Nichia Corporation. Padahal keuntungan perusahaan ini jadi berlipat ganda sejak komersialisasi hasil temuannya ini.
tolong tinggalin jejak dan yah gan...
forSejarah Lampu
Sejarah Lampu]Sejarah perkembangan perlampuan bermula pada puluhan abad yang lalu dari suatu penemuan manusia yang membutuhkan penerangan (cahaya buatan) untuk malam hari dengan cara menggosok-gosokan batu hingga mengeluarkan api, kemudian dari api dikembangkan dengan membakar benda-benda yang mudah menyalan hingga membentuk sekumpulan cahaya dan seterusnya samapi ditemukan bahan bakar minyak dan gas yang dapat digunakan sebagai bahan penyalaan untuk lampu obor, lampu minyak maupun lampu gas.
Teknologi berkembang terus dengan ditemukannya lampu listrik oleh Thomas Alpha Edison pada tanggal 21 Oktober 1879 di laboratorium Edison-Menlo Park, Amerika. Prinsip kerja dari lampu listrik tersebut adalah dengan cara menghubung singkat listrik pada filamen carbon (C) sehingga terjadi arus hubung singkat yang mengakibatkan timbulnya panas. Panas yang terjadi dibuat hingga suhu tertentu sampai mengeluarkan cahaya, dan cahaya yang didapat pada waktu itu baru mencapai 3 Lumen/W (Lumen = satuan arus cahaya).
Sampai sekarang ada dua orang yang dianggap paling berjasa dalam penemuan lampu yaitu Thomas Edison dan Joseph Swan, praktis pada saat bersamaan mereka berhasil membuat lampu yang berbeda. Prinsip kerja dari lampu pijar temuan Thomas Alpha Edison ini adalah dengan cara menghubung singkatkan listrik pada filamen carbon (C) sehingga terjadi arus hubung singkat yang mengakibatkan timbulnya panas. Panas yang terjadi dibuat mencapai suhu tertentu agar filamen carbon tersebut berpijar dan mengeluarkan cahaya. Besarnya arus cahaya yang dihasilkan pada saat itu baru mencapai 3 Lumen/Watt (Lumen = satuan arus cahaya).lampu yang menggunakan tekanan rendah untuk menjaga agar filamen tidak terbakar, sedangkan yang dibuat oleh Swam yaitu menggunakan filamen karbon yang berpijar jika dilalui listrik. bola lampu tidak sepenuhnya hampadan oksigen didalamnya begitu sedikit sehingga filamen dapat menjadi sangat panas tanpa menimbulkan lidah api
Teknologi berkembang terus dengan ditemukannya lampu listrik oleh Thomas Alpha Edison pada tanggal 21 Oktober 1879 di laboratorium Edison-Menlo Park, Amerika. Prinsip kerja dari lampu listrik tersebut adalah dengan cara menghubung singkat listrik pada filamen carbon (C) sehingga terjadi arus hubung singkat yang mengakibatkan timbulnya panas. Panas yang terjadi dibuat hingga suhu tertentu sampai mengeluarkan cahaya, dan cahaya yang didapat pada waktu itu baru mencapai 3 Lumen/W (Lumen = satuan arus cahaya).
Sampai sekarang ada dua orang yang dianggap paling berjasa dalam penemuan lampu yaitu Thomas Edison dan Joseph Swan, praktis pada saat bersamaan mereka berhasil membuat lampu yang berbeda. Prinsip kerja dari lampu pijar temuan Thomas Alpha Edison ini adalah dengan cara menghubung singkatkan listrik pada filamen carbon (C) sehingga terjadi arus hubung singkat yang mengakibatkan timbulnya panas. Panas yang terjadi dibuat mencapai suhu tertentu agar filamen carbon tersebut berpijar dan mengeluarkan cahaya. Besarnya arus cahaya yang dihasilkan pada saat itu baru mencapai 3 Lumen/Watt (Lumen = satuan arus cahaya).lampu yang menggunakan tekanan rendah untuk menjaga agar filamen tidak terbakar, sedangkan yang dibuat oleh Swam yaitu menggunakan filamen karbon yang berpijar jika dilalui listrik. bola lampu tidak sepenuhnya hampadan oksigen didalamnya begitu sedikit sehingga filamen dapat menjadi sangat panas tanpa menimbulkan lidah api
1. Sejarah Lampu-Lampu Non-Elektrik
forLampu Non-Elektrik
]http://s.kaskus.id/images/2014/08/11/7047077_20140811010144.jpg
Sejarah Lampu non Elektrik Yang dimaksud lampu non elektrik adalah lampu yang dapat menerangi tanpa perlumenggunakan energy listrik. Lampu non elektrik pertama kali ditemukan pada tahun70.000 SM.Cara pembuatannya yaitu batu cekung, kerang, ata bahan alami apapun diisi dengan lumut.Lumut tersebut dibasahi dengan lemak binatang dan dinyalakan.Sekitar abad ke 7 SM masyarakat Yunani kuno sudah menggunakan teknologi lamputerakota untuk menggantikan obor. Kata lampu sendiri berasal dari bahasa Yunani
lampas
yang berarti obor
Ini dia Macam Lampu yang Non-Elektrik
1. Lampu minyak.
forLampu Minyak
Perkembangan selanjutnya dalam sejarah lampu terjadi di abad 18M. Saat itu manusiamenemukan alat pembakar sentral, hal ini merupakan perubahan yang signifikan pada desainlampu. Bahan bakar lampu disimpan sangat ketat di dalam besi dan sebuah pipa metal yangdapat disetel digunakan untuk mengatur intensitas pembakaran bahan bakar dan intensitascahaya yang dihasilkan.Di abad yang sama corong asap kaca kecil ditambahkan pada lampu untuk menjaga nyalaapi dan mengatur aliran udara ke nyala api tersebut
2. Bahan bakar penerangan
forLampu Bahan Bakar
Jaman dahulu bahan bakar untuk lampu non elktrik adalah minyak zaitun, minyak kacang, minyak wijen, minyak paus, dan minyak-minyak lainnya. Bahan bakar tersebutdigunakan sampai akhir abad ke 18.Pada tahun 1859, pengeboran minyak petroleum mulai sering dilakukan. Alhasil lampukerosin menjadi popular. Lampu seperti ini pertama kali digunakan di Jerman. Lampu berbahan bakar batu bara dan gas mulai marak digunakan
2. Sejarah Lampu-Lampu Elektrik
forLampu Elektrik
Lampu elektrik pertama di dunia ditemukan oleh Edison, setelah berkali-kali gagal dalam percobaan. Edison mematenkan penemuannya pada 1879.
Ide lampu sebenarnya sudah berusia 70 tahun sebelum Edison mematenkannya. Sir Humpry Davy adalah orang pertama yang mendemonstrasikan dua batang karbon yang memercikkan cahaya. Hanya saja, cahaya yang dihasilkan terlalu terang, seperti percikan cahaya saat mengelas besi.
Selain itu, lampu ini membutuhkan sumber listrik yang terlalu besar. Lampu Davy masih bisa Anda lihat saat ini di konser musik atau pembukaan toko baru yang meriah.
Banyak ilmuwan tertarik pada penemuan Davy. Mereka berusaha memecah cahaya yang terlalu terang itu. Salah satu caranya adalah dengan mengalirkannya melalui suatu material. Hanya saja, material tersebut akan termakan oleh listrik yang berpijar. Untuk mengatasinya maka perlu membatasi kontak antara listrik pijar dengan oksigen. Di situlah muncul ide untuk mengurungnya dalam bola.
Pada 1841, Frederick DeMoleyns mematenkan bohlam yang terbuat dari campuran platina dan karbon. Empat tahun berikutnya, J.W. Starr mematenkan bohlam vakum dengan bahan pembakar karbon. Kemudian, banyak orang berusaha memvakum bohlam menggunakan material lain, kadang dengan bentuk yang berbeda. Penemuan mereka berhasil di laboratorium tetapi tidak bisa digunakan dalam kehidupan sehari-hari.
Pada 1878, Thomas Alva Edison bergabung dalam kompetisi pembuatan bohlam yang efektif dan efisien. Sebelumnya, Edison sudah terkenal sebagai penemu telegraf dan fonograf. Pada Oktober, dia mengumumkan bahwa dia sudah mampu mengatasi permasalahan bohlam.
Pengumuman itu terlalu dini, Edison memang sudah punya gagasannya, tetapi dia belum sempat menyempurnakannya. Bicara memang lebih mudah ketimbang melakukannya. Itulah yang terjadi. Dalam usaha menyempurnakan gagasannya, Edison gagal terus.
Edison mengajak Francis Upton, dari Universitas Princeton, bergabung dalam penelitiannya. Mereka mulai mendaftar percobaan gagal yang dilakukan orang lain dan menghindari cara-cara tersebut. Mereka juga mendaftar sifat-sifat material yang telah digunakan dan mencari material yang tepat.
Mereka menemukan bahwa pembakar yang tepat adalah material yang memiliki hambatan besar. Material dengan hambatan besar tidak menghabiskan banyak listrik. Mereka mulai menyeleksi semua material yang memiliki hambatan besar.
Sejarah Lampu – Bohlam Pertama
Pada Oktober 1879, setahun setelah pengumuman gagasannya, Edison menggunakan kapas yang dikarbonasi sebagai pembakar. Lampu itu menyala, tetapi hanya mampu bertahan 13 jam. Itulah lampu yang diklaim sebagai bohlam pertama.
Dalam pengembangannya, Edison menemukan bahwa bambu Jepang yang dikarbonasi merupakan material yang paling tepat sebagai pembakar. Material ini kemudian dikenal sebagai filamen. Bohlam yang menggunakan filamen bertahan sampai 600 jam.
Jawaban “Thomas Alva Edison” sebagai penemu bohlam tidak sepenuhnya tepat karena sudah banyak orang yang menemukan bohlam. Hanya saja, Edison menemukan bohlam yang bisa digunakan dalam kehidupan sehari-hari dengan konsumsi listrik yang efisien.
Sejarah Lampu – Perkembangan Jenis-Jenis Lampu
Kini kita dapat menikmati terangnya cahaya lampu setelah berbagai ilmuwan berjuang mencatat sejarah lampu. Saat ini setidaknya ada 4 jenis lampu yang bisa digunakan oleh manusia, yaitu:
Ide lampu sebenarnya sudah berusia 70 tahun sebelum Edison mematenkannya. Sir Humpry Davy adalah orang pertama yang mendemonstrasikan dua batang karbon yang memercikkan cahaya. Hanya saja, cahaya yang dihasilkan terlalu terang, seperti percikan cahaya saat mengelas besi.
Selain itu, lampu ini membutuhkan sumber listrik yang terlalu besar. Lampu Davy masih bisa Anda lihat saat ini di konser musik atau pembukaan toko baru yang meriah.
Banyak ilmuwan tertarik pada penemuan Davy. Mereka berusaha memecah cahaya yang terlalu terang itu. Salah satu caranya adalah dengan mengalirkannya melalui suatu material. Hanya saja, material tersebut akan termakan oleh listrik yang berpijar. Untuk mengatasinya maka perlu membatasi kontak antara listrik pijar dengan oksigen. Di situlah muncul ide untuk mengurungnya dalam bola.
Pada 1841, Frederick DeMoleyns mematenkan bohlam yang terbuat dari campuran platina dan karbon. Empat tahun berikutnya, J.W. Starr mematenkan bohlam vakum dengan bahan pembakar karbon. Kemudian, banyak orang berusaha memvakum bohlam menggunakan material lain, kadang dengan bentuk yang berbeda. Penemuan mereka berhasil di laboratorium tetapi tidak bisa digunakan dalam kehidupan sehari-hari.
Pada 1878, Thomas Alva Edison bergabung dalam kompetisi pembuatan bohlam yang efektif dan efisien. Sebelumnya, Edison sudah terkenal sebagai penemu telegraf dan fonograf. Pada Oktober, dia mengumumkan bahwa dia sudah mampu mengatasi permasalahan bohlam.
Pengumuman itu terlalu dini, Edison memang sudah punya gagasannya, tetapi dia belum sempat menyempurnakannya. Bicara memang lebih mudah ketimbang melakukannya. Itulah yang terjadi. Dalam usaha menyempurnakan gagasannya, Edison gagal terus.
Edison mengajak Francis Upton, dari Universitas Princeton, bergabung dalam penelitiannya. Mereka mulai mendaftar percobaan gagal yang dilakukan orang lain dan menghindari cara-cara tersebut. Mereka juga mendaftar sifat-sifat material yang telah digunakan dan mencari material yang tepat.
Mereka menemukan bahwa pembakar yang tepat adalah material yang memiliki hambatan besar. Material dengan hambatan besar tidak menghabiskan banyak listrik. Mereka mulai menyeleksi semua material yang memiliki hambatan besar.
Sejarah Lampu – Bohlam Pertama
Pada Oktober 1879, setahun setelah pengumuman gagasannya, Edison menggunakan kapas yang dikarbonasi sebagai pembakar. Lampu itu menyala, tetapi hanya mampu bertahan 13 jam. Itulah lampu yang diklaim sebagai bohlam pertama.
Dalam pengembangannya, Edison menemukan bahwa bambu Jepang yang dikarbonasi merupakan material yang paling tepat sebagai pembakar. Material ini kemudian dikenal sebagai filamen. Bohlam yang menggunakan filamen bertahan sampai 600 jam.
Jawaban “Thomas Alva Edison” sebagai penemu bohlam tidak sepenuhnya tepat karena sudah banyak orang yang menemukan bohlam. Hanya saja, Edison menemukan bohlam yang bisa digunakan dalam kehidupan sehari-hari dengan konsumsi listrik yang efisien.
Sejarah Lampu – Perkembangan Jenis-Jenis Lampu
Kini kita dapat menikmati terangnya cahaya lampu setelah berbagai ilmuwan berjuang mencatat sejarah lampu. Saat ini setidaknya ada 4 jenis lampu yang bisa digunakan oleh manusia, yaitu:
Ini Macam Lampu Elektrik :
forLampu Bohlam atau Pijar
1.Lampu Bohlam atau Pijar
Lampu pijar adalah sumber cahaya buatan yang dihasilkan melalui penyaluran arus listrik melalui filamen yang kemudian memanas dan menghasilkan cahaya.Kaca yang menyelubungi filamen panas tersebut menghalangi udara untuk berhubungan dengannya sehingga filamen tidak akan langsung rusak akibat teroksidasi.
Lampu pijar dipasarkan dalam berbagai macam bentuk dan tersedia untuk tegangan (voltase) kerja yang bervariasi dari mulai 1,25 volt hingga 300 volt.Energi listrik yang diperlukan lampu pijar untuk menghasilkan cahaya yang terang lebih besar dibandingkan dengan sumber cahaya buatan lainnya seperti lampu pendar dan dioda cahaya, maka secara bertahap pada beberapa negara peredaran lampu pijar mulai dibatasi.
Di samping memanfaatkan cahaya yang dihasilkan, beberapa penggunaan lampu pijar lebih memanfaatkan panas yang dihasilkan, contohnya adalah pemanas kandang ayam, dan pemanas inframerah dalam proses pemanasan di bidang industri.
Lampu pijar adalah sumber cahaya buatan yang dihasilkan melalui penyaluran arus listrik melalui filamen yang kemudian memanas dan menghasilkan cahaya.Kaca yang menyelubungi filamen panas tersebut menghalangi udara untuk berhubungan dengannya sehingga filamen tidak akan langsung rusak akibat teroksidasi.
Lampu pijar dipasarkan dalam berbagai macam bentuk dan tersedia untuk tegangan (voltase) kerja yang bervariasi dari mulai 1,25 volt hingga 300 volt.Energi listrik yang diperlukan lampu pijar untuk menghasilkan cahaya yang terang lebih besar dibandingkan dengan sumber cahaya buatan lainnya seperti lampu pendar dan dioda cahaya, maka secara bertahap pada beberapa negara peredaran lampu pijar mulai dibatasi.
Di samping memanfaatkan cahaya yang dihasilkan, beberapa penggunaan lampu pijar lebih memanfaatkan panas yang dihasilkan, contohnya adalah pemanas kandang ayam, dan pemanas inframerah dalam proses pemanasan di bidang industri.
2.Lampu Fluorescent
forLampu Fluorescent
Karakteristik dari lampu Lampu Flourescent/TL ini, adalah mampu menghasilkan cahaya output per watt daya yang digunakan lebih tinggi daripada lampu bolam biasa (incandescent lamp). Sebagai contoh, sebuah penelitian menunjukkan bahwa 32 watt lampu TL akan mengjasilkan cahaya sebesar 1700 lumens pada jarak 1 meter sedangkan 75 watt lampu bolam biasa (lampu bolam dengan filamen tungsten) menghasilkan 1200 lumens. Atau dengan kata lain perbandingan effisiensi lampu TL dan lampu bolam adalah 53 : 16. Efisiensi disini didefinisikan sebagai intensitas cahaya yang dihasilkan dibagi dengan daya listrik yang digunakan. Prinsip Kerja Lampu TL (Fluorescent Lamp) Ketika tegangan AC 220 volt di hubungkan ke satu set lampu TL maka tegangan diujung-ujung starter sudah cukup utuk menyebabkan gas neon didalam tabung starter untuk panas (terionisasi) sehingga menyebabkan starter yang kondisi normalnya adalah normally open ini akan ‘closed’ sehingga gas neon di dalamnya dingin (deionisasi) dan dalam kondisi starter ‘closed’ ini terdapat aliran arus yang memanaskan filamen tabung lampu TL sehingga gas yang terdapat didalam tabung lampu TL ini terionisasi. Pada saat gas neon di dalam tabung starter sudah cukup dingin maka bimetal di dalam tabung starter tersebut akan ‘open’ kembali sehingga ballast akan menghasilkan spike tegangan tinggi yang akan menyebabkan terdapat lompatan elektron dari kedua elektroda dan memendarkan lapisan fluorescent pada tabung lampu TL tersebut. Perstiwa ini akan berulang ketika gas di dalam tabung lampu TL tidak terionisasi penuh sehingga tidak terdapat cukup arus yang melewati filamen lampu neon tersebut. Lampu neon akan tampak berkedip. Selain itu jika tegangang induksi dari ballast tidak cukup besar maka walaupun tabung neon TL tersebut sudah terionisasi penuh tetap tidak akan menyebabkan lompatan elektron dari salah satu elektroda tersebut
3.Lampu Halogen
forLampu Halogen
Lampu halogen adakan sebuah lampu pijar dimana sebuah filamen wolfram disegel di dalam sampul transparan kompak yang diisi dengan gas lembam dan sedikit unsur halogen seperti iodin atau bromin. Putaran halogen menambah umur dari bola lampu dan mencegah penggelapan kaca sampul dengan mengangkat serbuk wolfram dari bola lampu bagian dalam kembali ke filamen. Lampu halogen dapat mengoperasikan filamennya pada suhu yang lebih tinggi dari lampu pijar biasa tanpa pengurangan umur. Lampu ini memberikan efisiensi yang lebih tinggi dari lampu pijar biasa (10-30 lm/W), dan juga memancarkan cahaya dengan suhu warna yang lebih tingg
4.Lampu LED
forLampu LED
Pak Shuji Nakamura sebagai penemu LED dengan bahan yang nyaris sudah tidak digubris oleh para peneliti lainnya, Galiun Nitrid (GaN) tahun 1991. Pada tahun 1993, Pak Nakamura kemudian berhasil meciptakan LED biru komersial, menyusul LED berwarna hijau dan putih. Dan pada tahun 1995, Pak Nakamura berhasil menciptakan laser biru. Dengan penemuannya Blue LED (terbaru untuk penopang Blu-Ray PS3 ny SONY itu) ini dinilai telah melakukan revolusi di bidang elektronika dan upaya kepada penghematan enerji.
Melihat latar belakang dan serba serbi penemuannya, maka Pak Nakamura adalah benar2 “inventor sejati” dan orang yang loyal kepada perusahaannya (di awalnya ;-)). Dengan fasilitas seadanya di perusahaan kecil di Tokushima, anggapan ketakadaan prospek bagi materi yang digelutinya, dan di bawah bayang2 persaingan pengembangan diode oleh perusahaan2 besar macam Toshiba, maka keberhasilannya sangatlah mencengangkan. “Jalan sepi” yang dilaluinya, setelah mencapai keberhasilan, hanya diganjar bonus 20 ribu yen saja oleh perusahaannya Nichia Corporation. Padahal keuntungan perusahaan ini jadi berlipat ganda sejak komersialisasi hasil temuannya ini.
tolong tinggalin jejak
Langganan:
Postingan (Atom)